Senin, 22 Maret 2010

Potensi Energi Biomasa di Indonesia

Limbah biomasa pertanian dan perkebunan seperti tandan kosong kelapa sawit memiliki kandungan lignoselulosa yang cukup tinggi yang dapat didegradasi menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu glukosa sebagai bahan baku bioetanol. Oleh karena itu, limbah perkebunan terutama tandan kelapa sawit dapat menjadi sumber energi alternaitf, baik diproses menjadi cairan bioetanol maupun proses gasifikasi menajdi gas. Teknologi biofuel generasi baru yang banyak dibahas di dunia saat ini adalah dengan mengembangkan proses konversi-bio menjadi bioetanol dan konversi-termal untuk menghasilkan gas. Yang terakhir ini sebenarnya dapat juga selanjutnya diproses menjadi biodiesel ataupun bioavtur dan sejenisnya. Teknologi ini di dunia dikenal sebagai teknologi biofuel generasi kedua dan sedang banyak dikembangkan bergagai negara. Teknologi ini cukup ramah lingkungan dan tidak mengganggu kebutuhan pangan, karena hanya memanfaatkan limbah biomasa seperti tandan kosong kelapa sawit, jerami, tongkol jagung, dan semacamnya, tanpa mengganggu hasil utama pertanian misalnya gabah, minyak sawit, biji jagung dll). Potensi limbah biomasa hanya dari pertanian sendiri adalah sekitar 441 juta G Joule per tahun atau setara dengan sekitar 18 Juta MWatt. Kementerian ESDM menghitung, seluruh biomasa di Indonesia potensinya sekitar 49 juta MWatt. Semoga potensi ini dapat kita kelola dengan baik, tidak meniru pengalaman pahit potensi gas alam kita.