Rabu, 11 Februari 2009

pompa injak

Sekitar akhir tahun 80 an (1988) di Balai Penelitian Tanaman Pangan Maros (Balittan Maros) Sulawesi Selatan pernah dikembangkan pompa aisederhana yang digerakkan dengan kaki, dengan cara diinjak-injak. Pompa tersebut cocok untuk daerah yang sumber airnya tidak terlalu dalam (2-6 meter). Di daerah persawahan pantai barat Sulsel memang tersedia sumber air sumur yang tidak terlalu dalam, sehingga cocok menggunakan pompa ini. Debit air ini dari pompa ini bisa sampai 0,3-0,4 liter per detik. Petani palawija bisa memanfaatkan pompa ini untuk suplesi tanamannya. Di daerah jogja selatan barat atau wates selatan mungkin bisa juga memanfaaatkan pompa ini. Di daerah ini mereka biasanya pakai timba dan gembor untuk mengairi palawijanya. Oleh karena pompa ini digerakkan dengan cara diinjak-injak, penelitinya menyebutnya POMPA INJAK. Orang Philipina atau Afrika menyebutnya dengan "treadle pump".